aing

Foto saya
sukabumi, jabar
teing ah juwet

17.4.10

Demonlogy dan Olkutisme Dunia Barat

Demonlogy dan Olkutisme Dunia Barat


Demonology dan Okultisme Dunia Barat

Para penganut okultisme dalam dunia barat atau benua Eropa dan Amerika memang menarik perhatian, baik dari jaman Pra-Kristen bahkan sampai aliran kepercayaan terbanyak pengikutnya itu merambah mereka.

Ilmu Pengetahuan Mengenai yang Tidak Terlihat
Begitu melihat judulnya, jangan pesimis dong. Nama ilmu ini memang mempelajari suatu entitas yang tidak terlihat, bahkan banyak orang yang meragukan keberadaan entitas tersebut. Demonologi itu berasal dari bahasa latin, Daemon dan Logos. Daemon itu artinya roh jahat dan Logos berarti ilmu, berarti demonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang roh-roh jahat atau iblis. Anda pasti berpikir kalau ilmu ini sulit untuk dibahas maupun dimengerti, nggak juga kok. Wong yang kuliah di ilmu Teologi saja pasti wajib mengambil mata kuliah ini kok. Tapi Anda berpikir kalau ilmu ini membahas suatu bualan belaka, terserah Anda. Karena cabang ilmu yang terlalu luas, maka akan kita amati para pelaku praktek Okultisme di Eropa maupun Amerika sebelum dijamah oleh para penginjil maupun jaman dimana sesudahnya.

Dari Raja Sampai Pemuda Culun
Ada beberapa atau malah banyak sekali tokoh besar yang memberikan sumbangsih penting mereka dalam bidang ini. Beberapa tokoh sudah dikenal banyak orang dengan status pekerjaan yang lumayan terpandang, adapula yang malahan anonim, ada juga dari golongan sastrawan. Mereka menulis umumnya bukan asal njeplak atau menghayal, tapi kebanyakan berdasarkan pengalaman pribadi.

Tokoh terbesar dalam naskah demonologi atau Okultisme di dunia barat adalah seorang Raja besar yang diamini oleh tiga golongan agama besar: Kristen, Muslim, dan Yahudi. Petunjuk berikutnya ia adalah salah satu dari Raja Besar Daud, ya orang itu adalah Salomo atau dengan nama arab Sulaiman. Ia adalah putra kesekian dari banyak istri Daud (memang kalau jaman itu, poligami yang dilakukan oleh kaum bangsawan sangat diperbolehkan). Setelah Daud mangkat, maka tugas itu pun dijatuhkan pada Salomo. Raja muda ini memiliki ambisi besar, ia membangun kuil untuk Tuhan dengan ukuran yang sangat besar dan luas.

Pas proyek itu selesai, diadakanlah upacara besar-besaran, dengan kurban bakaran dan kurban sembelihan mencapai ribuan ekor sapi dan kambing, dan sang rajalah yang memimpin upacara. Namun, seperti terbius ia malah bermimpi mendengar suara dari langit yang berkata: “Kamu sudah menyenangkan hati-Ku, apapun permintaanmu akan Kukabulkan”, janji suara itu. Salomo yang serba kecukupan itu tidak meminta apapun, kecuali kebijaksanaan, dan dia diberi karunia itu oleh Pemilik Suara (Bisa dilihat dalam Perjanjian Lama kitab Nubuat Salomo mengenai kisah Salomo yang mendamaikan dua janda yang berebut 1 bayi) tapi, ternyata ia diberi bonus lebih, ia diberi wewenang untuk memerintah roh jahat, berbicara dengan hewan, dan mengatur alam. Bahkan konon ia menuliskan semua hal tentang 72 Raja Iblis besar, dan kini buku itulah yang dianut oleh banyak okultis Eropa. Nama buku itu Lemegeton Clavicula Salomonis. Buku yang menjadi panutan para penyihir Barat itu berisi bagaimana cara memanggil beragam makhluk tak kasat mata ini. Bahkan ia dijuluki sebagai penyihir terbesar sepanjang masa.

Berbeda dengan Salomo, berbeda juga dengan seorang pemuda bernama Tobias. Kisah yang ditulis dalam kitab Tobias dalam perjanjian baru ini mengisahkan seorang pemuda baik-baik, rajin berdoa dan alim bernama Tobias. Namun ternyata ia memiliki seorang ayah yang buta dan ibunya tidak diketahui ada dimana, ia tidak pernah mengeluh masalah ini. Selayaknya seorang pemuda, akhirnya ia kasmaran dengan seorang janda bernama Sarah putri dari Raguel. Masalahya yaitu, Sarah telah menikah sebanyak tujuh kali dan semua suaminya meninggal mendadak saat malam pertama! Tobias pun sempat bergidik juga...

Kemudian muncullah sosok pemuda yang mengaku sebagai utusan Tuhan, dia bernama Raphael. Ia menawarkan bantuan pada Tobias untuk mematahkan kutukan anti-suami yang dimiliki Sarah. Bahkan ia menunjukkan kesaktiannya dengan menyembuhkan kebutaan sang ayah sehingga muncullah kepercayaan Tobias padanya. Setelah semuanya siap, mereka berdua berangkat hendak meminang Sarah. Seakan tidak pernah jauh dari halangan, ditengah jalan dikatakan jika mereka berdua diserang oleh seekor ikan raksasa! (Tidak diketahui apakah itu hiu atau paus) Namun Tobias berhasil mengalahkannya dan Raphael menyarankan untuk mengambil limpa hewan besar itu. Kemudian Raphael mengatakan kejadian yang sebenarnya, yaitu adalah seorang hantu yang bernama Asmoday (namun dalam buku Salomo ia dikatakan sebagai seorang Raja Neraka) menyukai Sarah, sehingga dia tidak rela ada manusia lain yang menikahi gadis itu. Dialah yang menjadi biang keladi kutukan itu. Tobias yang sempat bergidik disuruh Raphael untuk percaya pada Tuhan. Raphael juga menyarankan saat upacara pernikahan nanti, supaya limpa itu dibakar di atas arang.

Syukurlah rencana berjalan lancar sampai akhirnya Sarah pun menikah dengan Tobias, namun saat Malam Pertama, sang hantu menampakkan dirinya dan hendak membunuh Tobias. Pemuda itu dengan sigap mengambil pedupaan yang dibuatnya dan entah kenapa sang hantu berteriak kesakitan dan ia pun menghilang. Ditulis dalam kitab itu juga kalau sang hantu kabur ke mesir, dan dengan cepat Raphael mengejarnya dan menghukum makhluk itu di sana. Pemuda Raphael itu pun membongkar identitasnya kalau ia adalah seorang malaikat utusan Tuhan. Kita juga mengenal nama pemuda itu sebagai seorang Malaikat Agung bersama dengan Gabriel dan Mikhael.

Dari Pemimpin Agama Sampai Sastrawan
Ada yang kenal dengan Paus Honorius? Pemimpin umat Katolik yang hidup di abad pertengahan ini juga ternyata memiliki pengalaman spiritual yang mendalam, namun sayangnya hal tersebut masih dirahasiakan sampai saat ini. Namun yang jelas, pengalaman spiritual itu beliau tulis dengan nama Grimoire of Pope Honorius, isinya tidak jauh berbeda dengan kepunyaannya Salomo, tapi disertai berbagai cara ritual untuk berdoa melalui perantaraan beberapa malaikat.

Bagi yang menggeluti bidang sastra terutama Sastra Inggris pasti mengenal kumpulan buku sajak yang bernama Paradise Lost alias Surga Yang Hilang hasil karya dari John Milton. Mungkin penyair yang satu ini terkesan dengan kisah dari Kitab Wahyu yang amatlah rumit karena tersusun dari kumpulan sajak yang tidak jelas artinya. Tapi tampaknya kejeniusan penyair yang satu ini dapat ia tuangkan dalam sebuah sajak yang tak kalah indahnya, yang terdiri dari enam buku kecil, yang menceritakan kisah jatuhnya para malaikat pemberontak sampai kisah penciptaan.

Ia mampu menggambarkan bagaimana ganasnya surga yang menjadi medan tempur antara Michael dan Lucifer (yang jika dilihat dari Kitab Wahyu tampak seru dan menegangkan) diubah menjadi permainan kata-kata halus penuh dengan nilai sastra. Bahkan kekalahan Lucifer ia gambarkan dengan sangat anggun. Ia menggambarkan peperangan itu hanyalah perang mental, dimana akhirnya Michael berhasil melunturkan semangat dan keberanian Lucifer sehingga ia dengan lapang dada mengalah dan terusir dari surga. Ia juga menggambarkan betapa megahnya surga, dan betapa jayanya Mesias (Kristus) saat memukul mundur pemberontak, semua itu dirangkum dalam sebuah sajak!

Tergantung pada Masing-Masing Pribadi
Tidak tahu apakah okultisme demonologi ini menjadi salah satu mata kuliah wajib dalam ilmu Teologi, namun ilmu ini wajib dipelajari jika belajar Teologi di negara-negara yang tingkat pendidikannya sudah maju, macam Vatikan, Inggris, dan lain-lain. Berita atau hal-hal mengenai sesuatu yang tak kasat mata bagi beberapa orang memang sangat menarik perhatian. Ada pepatah yang mengatakan bahwa suatu misteri yang tidak kita ketahui memang cukup menarik untuk disimak dan dipelajari.

Tidak ada komentar:

Facebook Badge